Selasa, 04 Februari 2014

Lupa Diri

Kuliah business English sudah selesai dan ujian akhir yang berupa presentasi sudah selesai dari dua minggu yang lalu. Zrof Niko merasa sudah lepas bebas dari beban yang menghinggapinya selama satu semester. Dia ingin merasakan kedamaian dengan bersantai-santai di rumah. Namun impian tinggal impian, satu-persatu mahasiswanya menghubunginya, baik lewat SMS, whatsapps, LINE atau pun lewat angin mamiri kupasang.

Zora : Met pagi, sir. Hari ini kita masih harus ke kampus, tidak?

(Zrof Niko terdiam sesaat, berpikir, apa harus aku yang memutuskan seorang mahasiswa itu boleh ikut ke kampus atau tidak?)

Zora : Halo, sir. Gak kedengeran sir omong apa. Kerasan sedikit donk. Di sini ramai sih, ada anaknya tetangga disunat. Untung saja bukan uang gaji sir yang disunat yah.

(Zrof Niko mikir sebentar, emang udah dijawab? Belum lagi. Yang jelas, mau anak tetangga kamu disunat, kek atau kakeknya disunat kek, yang jelas jangan bawa-bawa masalah gaji).

Zora : (Dengan suaranya yang lebih keras) Sir, gak kedengeran!! 

Zrof Niko : Ya udah, mending kamu urus dulu anak tetangga kamu yang mau disunat. Terus kamu buka di website kampus, lihat nilai kamu. Kalau bagus, kudu bersyukur, kalo tidak, ya see you soon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar